Sekitar tahun 1960 LAPADDE merupakan hutan jati yang tidak berpenghuni,
dimana Korem 142 Taro Ada Taro Gau (TATAG) terbentuk. Pada saat itu
sebagian masyarakat dari daerah pinggiran Kabupaten Sidrap datang
mengungsi ke daerah ini karena menganggap daerah ini aman dari gangguan
DI/TII maupun TKR, yang akhirnya menetap di Lapadde.
Lapadde berasal dari kata Padde yang artinya dalam bahasa bugis yaitu orang yang diungsikan dari suatu tempat ke tempat lain yang akhirnya menetap dan orang yang meninggal dunia di Kota dibawa ke Lapadde untuk dikuburkan sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Lapadde berasal dari kata Padde yang artinya dalam bahasa bugis yaitu orang yang diungsikan dari suatu tempat ke tempat lain yang akhirnya menetap dan orang yang meninggal dunia di Kota dibawa ke Lapadde untuk dikuburkan sebagai tempat peristirahatan terakhir.
Kelurahan
Lapadde sejak tahun 1965 sampai sekarang telah dipimpin oleh 14 lurah, yaitu:
H. Andi Sessu Tahun 1965 s/d 1973
Albertmarontong Tahun 1973 s/d 1978
Basondeng Tahun 1978 s/d 1983
Andi Abdullah BM. Tahun 1983 s/d 1986
Ambo Tuwo Salipu Tahun 1986 s/d
1988
Sahabuddin Tahun 1988 s/d 1990
Andi Sultani Gani Tahun 1990 s/d
1992
Drs. Aris Abunawas Tahun 1992 s/d 1994
Sarifuddin, BA Tahun 1994 s/d 1997
Drs. Aswadi Thalib Tahun 1997 s/d
2000
Drs. Abbas Ibrahim Tahun 2000
s/d 2005
Drs. Suparman Tahun 2005 s/d 2007
H. Yunus Nonci Tahun 2007 s/d 2011
Ardiansyah A.S.STP.,M.Si Tahun 2011 s/d sekarang
Kelurahan Lapadde adalah salah satu kelurahan dari 22 kelurahan yang ada di Kota Parepare
yang terletak dibagian utara dengan luas wilayah 9,98 km2. Kelurahan Lapadde saat ini penduduk sebanyak 10.695. Kelurahan Lapadde
sebagaimana namanya memiliki karakteristik daerah yang berbukit dengan
permukaan yang lebih tinggi dibanding wilayah lainya yang dapat dijangkau dengan
kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Komentar
Posting Komentar